Konsultan Manajemen dan SOP

5 Disiplin Peter Senge dalam Organisasi Pembelajar

Organisasi bisnis pada era sekarang ini mendapatkan tantangan yang sangat besar dengan adanya berbagai macam permasalahan dan juga kemajuan teknologi. Dengan permasalahan dan juga kemajuan yang ada, berarti setiap organisasi dituntut untuk dapat berkompetisi dan meningkatkan daya saingnya agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan bertahan di era yang semakin canggih dengan kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi. Kemampuan organisasi untuk berkompetisi dan mengikuti perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi pastinya perlu dukungan dari individu-individu yang ada di dalam organisasi tersebut. Seperti yang disebutkan oleh Ducker (1992), bahwa pada saat ini kita berada pada zaman revolusi komunikasi, dan berarti bahwa organisasi harus memiliki pengetahuan eksplisit (know how) dan pengetahuan tasit (know why). Serta ilmu yang dimiliki oleh setiap individu di dalam organisasi adalah kunci keberhasilan untuk meningkatkan kesejahteraan organisasi dan kesejahteraan para individu di dalamnya.
Individu yang merupakan asset terbesar di dalam perusahaan dituntut dapat terus belajar untuk mengembangkan karakter pribadi dan juga memberdayakan keseluruhan potensi yang dimiliki yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap kemajuan organisasi. Ketika organisasi mendukung dengan aktif seluruh proses pembelajaran dan juga eksplorasi pengetahuan yang dilakukan oleh individu yang ada di dalamnya, maka organisasi tersebut dapat dikatakan sebagai organisasi pembelajar. Organisasi Pembelajar adalah organisasi yang mampu mendorong individu di dalamnya untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensi diri sehingga para individu yang ada di dalamnya dapat mendorong organisasi untuk terus maju dan berkembang. Pedler, Boydell dan Burgoyne mendefinisikan bahwa organisasi pembelajar adalah sebuah organisasi yang memfasilitasi pembelajaran dari seluruh anggotanya dan secara terus menerus mentransformasikan diri. Sedangkan Marquardt mengartikan organisasi pembelajar adalah organisasi yang anggotanya mempunyai kemampuan dan keinginan belajar yang tinggi dan dilakukan bersama untuk memperbaiki kinerja secara berkelanjutan.
            Sebagai organisasi pembelajar, suatu organisasi harus dapat mendorong para anggotanya untuk terus beradaptasi untuk menghadapi setiap perubahan lingkunagan dan kemajuan yang ada. Peter Senge (1992) menyebutkan untuk menjadi organisasi pembelajar, organiasi dapat mengaplikasikan lima disipin ilmu atau yang sering dikenal dengan The Fifth Discipline, yaitu penguasaan pribadi,  membagi visi, model mental, berfikir sitem, dan pembelajaran kelompok.


1.      Personal Mastery / Penguasaan Pribadi
Organisasi hanya dapat berkembang apabila para anggota yang berada di dalamnya memiliki keinginanan dan kemampuan untuk terus belajar. Dengan disiplin penguasaan pribadi berarti individu di dalam organisasi terus memfokuskan diri untuk meningkatkan kemampuan dan kapabilitas diri dengan belajar dan memfokuskan energi untuk terus menerus memperdalam visi pribadi. Disiplin ini sangat diperlukan, karena untuk tetap dapat bersaing di era global, perusahaan harus memiliki anggota yang memiliki kompetensi yang tinggi. 
2.      Mental Model / Model Mental
Mental model merupakan suatu disiplin yang menggambarkan proses penilaian pribadi berdasarkan asumsi dan generaliasai yang ditangkap yang dapat mempungaruhi individu dalam melakukan sebuah tindakan dan pengambilan keputusan. Disiplin mental model ini melatih individu untuk dapat mengkomunikasikan pemikiran atau asumsi secara efektif sehingga dapat mempengaruhi orang lain.
3.      Shared Vision / Membagi visi
     Disiplin ini menggambarkan begitu besar dan pentingnya peranan seorang pemimpin sebagai penentu arah organisai. Membagi tujuan orgnisasi dengan cara mengkomunikasikannya kepada seluruh anggota organisasi yang ada di dalamnya adalah tugas penting pemimpin. Karena dengan mengkomunikasi visi organisasi, pemimpin sudah menumbuhkan kesadaran jangka panjang para anggota organisasi untuk terus maju dan berkembang.
4.      Team Learning / Pembelajaran Kelompok
      Dengan adanya proses pembelajaran secara bersama-sama, organisasi telah mempererat ikatan bagi seluruh anggota didalamnya dengan melakukan dialog dan mentransfer ilmu yang dimiliki secara perseorangan.  Dan dengan adanya dialog tersebut para anggota dapat terus meningkatkan kompetensinya masing-masing. Peter Senge menyebutkan bahwa, bukan hanya menciptakan hasil yang baik untuk organisasi, tetapi anggota dengan bersama-sama dapat lebih cepat menyerap informasi dan tumbuh lebih cepat dari pada melakukan proses pembelajaran secara pribadi atau perseorangan.
5.      System Thinking / Berfikir Sistem
     Berfikir sistem merupakan landasan terpenting yang dapat mengintegerasikan setiap individu, kegiatan, serta disiplin yang ada di dalam organisasi. Karena tanpa mengaplikasikan berfikir sistem, individu di dalam organisasi hanya melihat segala sesuatu yang ada secara parsial tanpa melihat dengan cara keseluruhan. Sehingga individu tidak dapat melihat sebuah organisasi sebagai sebuah proses yang dinamis.

                                       Penulis: Indah Ayu Permatasari, ST
Previous
Next Post »