Konsultan Manajemen dan SOP

Kompetensi Sumber Daya Manusia

Kita tentunya sering mendengar pernyataan bahwa Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting di dalam perusahaan. Namun demikian pada pelaksanaannya tidak mudah bagi perusahaan untuk menjadikan SDM sebagai aset yang bermanfaat. Masih banyak perusahaan yang menganggap bahwa SDM atau pegawai adalah tenaga kerja yang berfungsi sebagai alat produksi semata. Saat ini masih banyak perusahaan-perusahaan yang menjalankan praktek manajemen SDM konvensional, sehingga sering kita dengar terjadinya konflik antara manajemen dan pegawai yang tentunya memiliki dampak yang tidak baik tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi pegawainya.

  

Perusahaan perlu menerapkan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi untuk mengeliminir terjadinya konflik antara perusahaan dan pegawai, sebab di dalam filosofi manajemen modern, pegawai adalah manusia yang memiliki kebutuhan, harapan yang perlu didengar seiring dengan potensi dan kompetensi yang dapat dikembangkan untuk mencapai prestasi dan kinerja perusahaan.
Sumber Daya Manusia dalam organisasi atau perusahaan mempunyai arti yang sama pentingnya dengan pekerjaan itu sendiri, mengingat pentingnya peran Sumber Daya Manusia dalam organisasi atau perusahaan, SDM sebagai faktor penentu organisasi, maka kompetensi menjadi aspek yang menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan. Dengan Kompetensi yang tinggi yang dimiliki oleh SDM dalam suatu organisasi atau perusahaan tentu hal ini akan menentukan kualitas SDM yang dimiliki yang pada akhirnya akan menentukan kualitas kompetitif perusahaan itu sendiri.

Menurut Spencer and Spencer ( 1993 ) Kompetensi adalah “Underlying characteristic’s of individual which is causally related to criterion referenced effective and or superior performance in a job or situation” yaitu, merupakan karakteristik yang mendasari   seseorang 

dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya. Secara umum, kompetensi adalah sebuah kombinasi antara keterampilan (skill), atribut personal dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi.

  Kompetensi terdiri dari atas 5 (Lima) Karakteristik yaitu :

1.       Knowledge
Informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu. Pengetahuan (knowledge) merupakan kompetensi yang kompleks. Pengetahuan pegawai turut menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya, pegawai yang mempunyai pengetahuan yang cukup akan meningkatkan efisiensi perusahaan. Namun bagi pegawai yang belum mempunyai pengetahuan cukup, maka akan bekerja tersendat-sendat. Pemborosan bahan, waktu dan tenaga serta faktor produksi yang lain akan diperbuat oleh pegawai berpengetahuan kurang. Pemborosan ini akan mempertinggi biaya dalam pencapaian tujuan organisasi.

2.  Skills
Adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik secara fisik maupun mental. Dengan mengetahui tingkat kompetensi maka perencanaan sumber daya manusia akan lebih baik hasilnya.



3.  Self-Concept
Adalah sikap dan nilai – nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai diukur melalui tes kepada responden untuk mengetahui nilai yang dimiliki seseorang dan apa yang menarik bagi seseorang untuk melakukan sesuatu.

4.  Traits
Adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana seseorang merespon sesuatu dengan cara tertentu. Sebagai contoh seperti percaya diri, kontrol diri, ketabahan atau daya tahan.

5.  Motives
Adalah sesuatu dimana sesorang secara konsisten berpikir sehingga ia melakukan tindakan. Spencer (1993) menambahkan bahwa motives adalah “drive, direct and select behavior toward certain actions or goals and away from others“. Misalnya seseorang yang memiliki motivasi berprestasi secara konsisten mengembangkan tujuan – tujuan yang memberi suatu tantangan pada dirinya sendiri dan bertanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan tersebut serta mengharapkan semacam “feedback“ untuk memperbaiki dirinya.

Selanjutnya Spencer and Spencer menganalogikan 5 karakteristik kompetensi sumber daya manusia sebagaimana layaknya gunung es yang berada di dalam air. Ada bagian diatas permukaan air yang tampak dan mudah dikenali dan ada pula bagian bawah permukaan air yang tidak tampak. Seperti yang tampak pada gambar berikut.



Bagian diatas permukaan air yang dapat dilihat dan mudah dikenali adalah Knowledge dan Skills. Kedua hal ini biasa disebut dengan technical competence merupakan kompetensi dasar dari sesesorang. Pelatihan merupakan cara yang paling efektif untuk dapat meningkatkan Knowledge dan Skills. Sementara yang berada dibawah permukaan air yang tidak dapat dilihat adalah motif, sifat dan konsep pribadi. Ketiga hal ini biasa disebut Behavioral Competency, letaknya jauh  tersimpan  didalam  dan tidak  dapat  diketahui,  tetapinya  sesungguhnya


adalah sesuatu yang sangat kokoh dan besar. Ketiga jenis kompetensi ini amat sulit untuk dinilai dan dikembangkan.

Penerapan konsep MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) berbasis kompetensi bisa dilihat dari keseluruhan proses penilaian terhadap kinerja karyawan, yaitu:




  •       Proses rekruitmen

Saat merekrut pegawai baru, perusahaan menentukan persyaratan tertentu yang mencakup informasi pribadi dan kompetensi yang harus dimiliki untuk bisa menempati posisi yang ditawarkan. Pengaturan semacam ini berdampak positif pada ke-efektivitasan penggunaan dana perekrutan orang baru serta penentuan keberhasilan perusahaan sebab bisa memilih karyawan yang tepat.
  •       Program pelatihan dan pengembangan

Pemberian training dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja para pegawai sehingga perusahaan lebih mudah mencapai visi dan misinya. Agar pelaksanaannya dapat berjalan efektif dan menghasilkan dampak positif secara  signifikan ,  maka  pelatihan  didasarkan   pada  kompetensi   masing-masing individu. Dengan begitu, strategi yang disusun akan jauh lebih fokus dan terarah sesuai dengan kebutuhan.
  •    Program pembinaan karir

Dalam proses ini, perusahaan bisa melakukan penilaian terhadap kompetensi sumber daya manusianya. Mereka yang berkompeten akan lebih mudah diidentifikasi dan dikembangkan. Penilaian ini menjadi dasar penentuan individu mana yang lebih tepat menduduki suatu jabatan. Perusahaan dapat melaksanakan mutasi atau promosi yang diinformasikan secara jelas kepada semua karyawan sehingga mereka termotivasi untuk meningkatkan kinerja.
  •    Pengembangan kinerja perusahaan secara keseluruhan

Selain memperoleh gambaran karyawan mana yang lebih kompeten dari yang lain, sistem MSDM berbasis kompetensi juga bisa menjadi tolak ukur kemampuan perusahaan dengan pesaingnya. Memiliki pegawai yang kompeten tentu menjadi aset berharga bagi suatu perusahaan dan merupakan cerminan pengembangan kinerja SDM secara keseluruhan.
  •    Pemberian penghargaan

Tanpa adanya karyawan, perusahaan tidak bisa berjalan dengan baik. SDM kompeten dan berkualitas tentu menjadi aset kebanggaan. Sebagai timbal balik dari kontribusi yang diberikan, perusahaan dapat menawarkan penghargaan dan remunerasi kepada pegawai yang berhak dimana umumnya penilaian dilakukan berdasarkan kompetensi masing-masing individu.

Peningkatan kualitas sumber daya pegawai menjadi sangat urgent dan perlu dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan profesionalisme. Sasaran dari pengembangan kualitas sumber daya pegawai adalah untuk meningkatkan kinerja operasional pegawai dalam melaksanakan tugas. Selain itu, kualitas sumber daya pegawai yang tinggi akan bermuara pada lahirnya komitmen yang kuat dalam penyelesaian tugas.




Jika anda ingin berdiskusi dan mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi COGNOSCENTI CONSULTING GROUP di telepon (021) 2902 2128 / 29 atau mengirim email ke info@ccg.co.id


Penulis: Indra Mulya, MSE

Previous
Next Post »