Konsultan Manajemen dan SOP

Prinsip Dasar Penerapan Green SCM (Logistik)

Dalam era globalisasi ini, distribusi dan logistic atau lebih dikenal dengan Green Supply Chain Management (GSCM) telah memainkan peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan perdagangan dunia. Terlebih lagi persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya khususnya dari segi distribusi dan logistik. Esensi dari persaingan adalah terletak dari bagaimana sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan proses-proses dari penciptaan produk atau jasa yang lebih murah, memiliki mutu lebih baik, dan lebih cepat untuk memperolehnya (cheaper, better and faster) dibandingkan pesaing bisnisnya.

Green Supply Chain Management meningkatkan operasional pekerjaan dengan menggunakan solusi yang memperhatikan lingkungan:
•  Meningkatkan kelincahan: GSCM membantu untuk mengurangi risiko dan mempercepat inovasi;
•  Meningkatkan adaptasi: analisis GSCM sering menghasilkan proses yang inovatif dan perbaikan         terus menerus;
•  Mempromosikan keselarasan: GSCM melibatkan kebijakan negosiasi dengan pemasok dan                 pelanggan, yang menghasilkan keselarasan yang lebih baik dari proses bisnis

Terdapat beberapa penelitian mengenai evaluasi performansi GSCM. Mengaplikasikan konsep green ke dalam industri otomotif sangat penting untuk mengurangi dampak lingkungan, bersaing dalam kompetisi pasar, dan memastikan pemenuhan terhadap peraturan. Dalam rangka mencapai GSCM, perusahaan harus mengikuti prinsip-prinsip dasar yang ditetapkan dalam klausul-klausul yang ada pada ISO 14001 yang mengelola tentang Sistem Manajemen Lingkungan. Dengan demikian, perusahaan harus mengembangkan prosedur yang berkonsentrasi pada analisis operasi, perbaikan terus-menerus, pengukuran, dan tujuan target serta program. Sehingga dapat disimpulkan konsep dari GSCM ini didasarkan pada perspektif lingkungan, yaitu bagaimana mengurangi limbah dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan rantai pasok perusahaan industri. Hal ini merupakan aspek non finansial jangka panjang penting terkait dengan lingkungan yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menjaga hubungan baik demi keberlanjutan kegiatan rantai pasoknya di masa yang akan datang.

Gambar 1. Elemen Pendukung Green SCM

Dalam implikasi pelaksanaan Green SCM terdapat beberapa fungsi operasional dan aktivitas-aktivitas penunjang diantaranya:
1.      Pengadaan hijau (Green Procurement) Pengadaan hijau berkaitan dengan keadaan lingkungan pembelian yang terdiri dari keterlibatan dalam kegiatan pengurangan pembelian, pemakaian ulang dan daur ulang bahan pada proses pembelian. Pengadaan hijau adalah salah suatu solusi untuk lingkungan dan ekonomi konservatif bisnis dan konsep memperoleh pilihan produk dan jasa yang meminimalkan dampak lingkungan. Adapun kegiatan-kegiatan dalam pengadaan hijau antara lain : 
a.   Pemilihan supplier Dalam sistem pengadaan hijau, pemasok tempat pembelian bahan hanya dari “mitra hijau” yang memiliki standar mutu lingkungan dan lulus proses audit serta mempertimbangkan pemasok yang mendapatkan ISO dan sertifikat terkait prestasi dalam konsep green.


b.   Mempromosikan kegiatan daur ulang dalam usaha meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengurangi penggunaan bahan yang berbahaya bagi lingkungan.
2.     Manufaktur hijau (Green Manufacturing) Manufaktur hijau merupakan proses produksi yang menggunakan input dengan dampak lingkungan yang rendah, sangat efisien dan menghasilkan sedikit bahkan tidak adanya limbah atau polusi. Manfaat dari penerapan manufaktur hijau yaitu dapat menurunkan biaya bahan baku, keuntungan efisiensi produksi dan meningkatkan citra perusahaan. Kegiatan-kegiatan dalam manufaktur hijau antara lain: 
a.   Pengontrolan penggunaan zat berbahaya, pemeliharaan kualitas air dan kontrol kualitas  input sebelum pengolahan.
b. Teknologi efisiensi energi yaitu dengan mengurangi daya konsumsi dalam produk, meningkatkan masa hidup produk untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan kapasitas mesin,desain produk, dan lain-lain.
c.   Mempromosikan penggunaan kembali/ daur ulang, meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengurangi penggunaan bahan yang berbahaya bagi lingkungan. 

3.      Distribusi hijau (Green Distribution) Kegiatan dalam distribusi hijau yaitu kemasan hijau dan logistik hijau. 


a.      Kemasan hijau, meliputi hemat kemasan, menggunakan bahan yang ramah lingkungan, bekerja sama dengan vendor untuk standarisasi kemasan, meminimalkan penggunaan bahan dan waktu untuk membongkar dan mempromosikan program daur ulang.

b.      Logistik hijau, meliputi pengiriman langsung ke pengguna situs, penggunaan kendaraan bahan bakar alternatif dan mendistribusikan produk dalam batch besar.
4.      Logistik balik (Reverse Logistic) Logistik balik merupakan proses mengambil produk dari konsumen akhir untuk tujuan meningkatkan nilai dan pembuangan yang tepat. Kegiatan-kegiatan dalam logistik balik antara lain pengumpulan, gabungan inspeksi/ pemilihan/ penyortiran, pemulihan, redistribusi dan pembuangan. 

Gambar 2. Framework Proses Implementasi GSCM
Green Supply Chain Management (GSCM) = Green Product Design + Green Material Management + Green Manufacturing Process + Green Distribution and Marketing + Reverse Logistics (RL) 

Jika ditarik pada suatu kondisi dalam negeri, Sistem green logistics memfasilitasi pengambilan limbah dari konsumen ke lokasi daur ulang. Konsep ini berawal dari kesadaran organisasi, masyarakat, dan pemerintah untuk menciptakan kondisi manufaktur, transportasi, dan proses distribusi yang minim polusi. Contoh penerapan green logistics adalah pengurangan konsumsi bahan bakar, penggunaan moda transportasi yang menimbulkan polusi (udara, suara) yang rendah, kerjasama dengan konsumen dan masyarakat dalam menghasilkan ide-ide baru untuk green logistics (misalnya penelitian di perguruan tinggi).

Penulis : Ghulam Nurul Huda

Cognoscenti Consulting Group sebagai perusahaan konsultansi bidang manajemen, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Cognoscenti Consulting Group. www.ccg.co.id / 021. 29022128


Previous
Next Post »