Dalam sebuah organisasi tentu banyak sekali anggota didalamnya. Semakin banyak anggota berarti semakin banyak pula kepribadian yang berbeda. Namun apakah sebenarnya yang disebut dengan kepribadian? Dan apakah kepribadian seseorang dapat diubah atau berubah? Kepribadian merupakan sebuah tindakan yang sering muncul dari seseorang dalam bertindak dan berinteraksi. Kecenderungan seseorang bertindak dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor bawaan atau hereditas dan faktor lingkungan. Menurut pakar psikologi Goldon Alport, kepribadian seseorang adalah suatu hal yang dapat berubah. Secara tidak langsung beliau menegaskan bahwa kepribadian akan mengalami perubahan sesuai dengan lingkungan serta pemahaman yang diterima oleh seseorang.
Burn Out adalah kelelahan secara fisik, emosi dan mental yang disebabkan oleh keterlibatan penuh jangka panjang dalam situasi yang penuh dengan tuntutan emosional, Pines dan Aronson (1989). Dapat diartikan bahwa burn out adalah sebuah sindrom psikologi yang berhubungan dengan pekerjaan yang disebabkan oleh stres Kerja yang berkepanjangan akibat dari tekanan tugas pekerjaan dan lingkungan pekerjaan yang menyebabkan seseorang merasa kelelahan fisik, mental serta kehilangan semangat dalam bekerja.
Dari penjelasan tentang kepribadian dan burn out diatas, apakah ada hubungannya? Sebelum membahas hubungan antar keduanya, mari kita pahami tipe – tipe kepribadian terlebih dahulu. Seorang pakar psikologi yang benama William M. Marston, menyebutkan bahwa jenis kepribadian seseorang terbagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu . Dalam bukunya yang berjudul “The Emotions of Normal People”, William M. Marston (1926) menyebutkan DISC adalah 4 (empat) tipe kepribadian yang berbeda. Dimana D adalah Dominance, I adalah Influence, S adalalah Steadiness, C adalah Complience. Seseorang dapat dikatakan memiliki kepribadian Influence apabila kecenderungan terhadap perilaku yang menggambarkan tipe Influence adalah yang paling tinggi dan paling sering muncul, begitu pula untuk tipe lainnya.
Dengan memahami tipe kepribadian, ternyata kita dapat memprediksi terjadinya burn out di lingkungan kerja dengan melihat tipe kepribadian seseorang. Pada jenis organisasi yang fleksibel dan banyak melakukan perubahan, mobilitas tinggi, serta tekanan dalam pekerja yang tinggi, seseorang yang memiliki kepribadian Stediness memiliki kemungkinan burn out lebih besar dibandingkan dengan tipe kepribadian yang lain yaitu, Influence, Complience maupun Dominance. Karena tipe steadiness ini cenderung ingin memiliki lingkungan dan suasana yang damai dan pasti, serta minim perubahan. Ketika organisasi banyak gejolak, mereka akan kehilangan kenyamanan mereka. Berbeda dengan halnya seseorang yang memiliki kepribadian Dominance, mereka akan lebih mudah burn out apabila mereka dihadapkan dengan pekerjaan yang bersifat rutin, dan tidak ada perubahan. Karena mereka merasa kurang dengan tantangan dan juga bosan dengan sesuatu hal yang pasti.
Magna Transforma Consulting Group sebagai perusahaan konsultansi bidang manajemen, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Magna Transforma Consulting Group.www.magnatransforma.com / 021. 29022118
Burn Out adalah kelelahan secara fisik, emosi dan mental yang disebabkan oleh keterlibatan penuh jangka panjang dalam situasi yang penuh dengan tuntutan emosional, Pines dan Aronson (1989). Dapat diartikan bahwa burn out adalah sebuah sindrom psikologi yang berhubungan dengan pekerjaan yang disebabkan oleh stres Kerja yang berkepanjangan akibat dari tekanan tugas pekerjaan dan lingkungan pekerjaan yang menyebabkan seseorang merasa kelelahan fisik, mental serta kehilangan semangat dalam bekerja.
Dari penjelasan tentang kepribadian dan burn out diatas, apakah ada hubungannya? Sebelum membahas hubungan antar keduanya, mari kita pahami tipe – tipe kepribadian terlebih dahulu. Seorang pakar psikologi yang benama William M. Marston, menyebutkan bahwa jenis kepribadian seseorang terbagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu . Dalam bukunya yang berjudul “The Emotions of Normal People”, William M. Marston (1926) menyebutkan DISC adalah 4 (empat) tipe kepribadian yang berbeda. Dimana D adalah Dominance, I adalah Influence, S adalalah Steadiness, C adalah Complience. Seseorang dapat dikatakan memiliki kepribadian Influence apabila kecenderungan terhadap perilaku yang menggambarkan tipe Influence adalah yang paling tinggi dan paling sering muncul, begitu pula untuk tipe lainnya.
1. | Memahami Kepribadian Dominance |
Seseorang dengan kepribadian dominan cenderung senang untuk memegang kontrol dalam sebuah lingkungan / organisasi. Kelebihan dari seseorang yang bersifat dominan, mereka bekerja dengan cepat, berani mengambil keputusan, menyukai tantangan, serta berorientasi kepada hasil akhir. Namun kepribadian dominan mempunyai kelemahan yaitu, kecenderungan untuk bekerja tidak teliti, sering memaksakan kehendak, dan tidak suka sesuatu yang bersifat rutin. | |
2. | Memahami Kepribadian Influence |
Seseorang yang memiliki kepribadian influence mereka senang untuk membuat suasana lingkungan dimana mereka berada menjadi hangat dan penuh keakraban. Kelebihannya, mereka merupakan sosok yang kharimatik, pandai berbicara, dan gampang beradaptasi dengan lingkungan baru. Namun kekurangannya mereka cenderung sukar untuk diduga keputusannya, cepat berubah suasana hatinya, serta kurang disiplin. | |
3. | Memahami Kepribadian Steadiness |
Kepribadian Steadiness memiliki kecenderungan yang tenang dalam menyikapi suatu gejolak dalam lingkungan. Kelebihan dari seseorang yang memiliki kepribadian stediness, mereka merupakan seseorang yang setia terhadap organisasi yang mereka ikuti, menyukai ketenangan dan sangat bersahabat. Namun mereka mempunyai kelemahan, yaitu sulit untuk menerima perubahan yang terjadi pada lingkungan / organisasi, lamban dalam memberikan keputusan dan lebih sering memendam pendapat yang dimiliki. | |
4. | Memahami Kepribadian Complience |
Seseorang yang memiliki kepribadian Complience, mereka memiliki kecenderungan untuk selalu berfikir secara kritis dan detail. Mereka memiliki kelebihan dalam hal berfikir secara analisis, sistematis dan penuh dengan pertimbangan. Namun mereka juga memiliki kekurangan, karena terlalu membutuhkan pertimbangan yang matang, mereka menjadi lamban dalam mengambil keputusan, selektif, dan ragu – ragu. |
Dengan memahami tipe kepribadian, ternyata kita dapat memprediksi terjadinya burn out di lingkungan kerja dengan melihat tipe kepribadian seseorang. Pada jenis organisasi yang fleksibel dan banyak melakukan perubahan, mobilitas tinggi, serta tekanan dalam pekerja yang tinggi, seseorang yang memiliki kepribadian Stediness memiliki kemungkinan burn out lebih besar dibandingkan dengan tipe kepribadian yang lain yaitu, Influence, Complience maupun Dominance. Karena tipe steadiness ini cenderung ingin memiliki lingkungan dan suasana yang damai dan pasti, serta minim perubahan. Ketika organisasi banyak gejolak, mereka akan kehilangan kenyamanan mereka. Berbeda dengan halnya seseorang yang memiliki kepribadian Dominance, mereka akan lebih mudah burn out apabila mereka dihadapkan dengan pekerjaan yang bersifat rutin, dan tidak ada perubahan. Karena mereka merasa kurang dengan tantangan dan juga bosan dengan sesuatu hal yang pasti.
Magna Transforma Consulting Group sebagai perusahaan konsultansi bidang manajemen, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Magna Transforma Consulting Group.www.magnatransforma.com / 021. 29022118
Penulis: Indah Ayu Permatasari