Sering istilah strategi yang dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam pertandingan sepak bola misalnya, masing-masing klub memiliki strategi untuk memenangkan pertandingan. Strategi dalam pertandingan sepakbola diwujudkan dalam formasi para pemain, misalnya formasi 4-4-2. Secara konseptual, strategi dapat kita artikan sebagai sebuah cara untuk mencapai tujuan. Strategi merupakan cara yang sengaja dipilih untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dalam organisasi bisnis adalah profit yang didapat melalui penciptaan produk yang bernilai tambah, sedangkan tujuan organisasi bagi organisasi non profit seperti lembaga pemerintahan merupakan mandat yang harus dicapai. Secara umum tujuan organisasi tersebut tertuang dalam visi dan misi organisasi. Jadi strategi dalam konteks organisasi adalah cara untuk mencapai visi dan melaksanakan misi organisasi.
Menurut Michael Porter strategi adalah sekumpulan aktivitas yang dipilih oleh suatu organisasi dalam rangka menghasilkan nilai-nilai yang spesifik serta berbeda atau lebih baik dibandingkan dengan pesaing (It is a deliberate process of choosing a set of activities differently from competitors, in order to deliver a unique mix of value) (Porter:1998). Porter berpendapat bahwa strategi adalah cara untuk memberikan nilai tambah (unix mix of values) kepada pelanggan. Ada dua hal pokok yang bisa kita tangkap dari definisi strategi yang dikemukan oleh Porter, yaitu pertama bahwa strategi adalah sebuah pilihan dari berbagai alternatif yang bisa dipilih dan kedua bahwa strategi adalah sarana (cara) untuk memberikan nilai tambah. Strategi diarahkan untuk menghasilkan nilai tambah kepada pelanggan yang merupakan kunci dalam menjaga eksistensi organisasi dalam jangka panjang.
Lebih lanjut Porter menyampaikan bahwa ada tiga pilihan strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan yaitu cost leadership, differentiation, dan focus. Cost leadership berhubungan dengan perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa yang berada dalam industri komoditi, sehingga persaingan lebih dititikberatkan kepada efisiensi dan volume. Differentiation berhubungan dengan perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa pada industri yang premium, sehingga persaingan lebih dititikberatkan kepada produk yang inovatif, unggul, dan pertama di pasar. Sedangkan pilihan strategi yang ketiga merupakan pilihan yang fokus kepada segmen dan target pasar tertentu dan persaingan lebih dititik beratkan kepada menghasilkan mass custumization pada segmen pasar tersebut.
Michael Traecy dan Fred Wiersema dalam bukunya The Discipline of Market Leaders, mengemukakan gagasan yang sama, yaitu bahwa pilihan strategi dapat didasarkan kepada disiplin nilai yaitu operational exellence, product leadership, dan customer intimacy. Ciri dari masing-masing pilihan strategi ini adalah menghasilkan nilai tambah yang berbeda kepada pelanggan seperti yang digambarkan sbb:
Kalau kita bandingkan maka terdapat keselarasan antara konsep strategi yang disampaikan oleh Porter dan konsep strategi yang disampaikan oleh Tracy dan Wiersema. Walaupun perbedaannya dapat kita katakan bahwa Porter lebih menekankan kepada membangun keunggulan kompetitif dalam industri secara makro sedangkan Tracy dan Wiersema lebih menekankan kepada disiplin nilai dalam perusahaan secara mikro.
Sumber: https://www.slideshare.net/FCBPartners/fcb-partners-webinar-digital-disciplines-with-joe-weinman
Dalam perkembangan teknologi dewasa ini, terutama teknologi informasi yang menyebabkan perubahan cara berbisnis dan perubahan dalam peta persaingan, Joe Wienman dalam bukunya Digital Disciplines, menyatakan bahwa perkembangan dunia digital menyebabkan perubahan persaingan dan oleh karena itu perusahaan perlu menyesuaikan strateginya. Dengan menggunakan konsep disiplin nilai dari traecy dan Wiersema, Joe menawarkan tiga pilihan strategi yaitu information exellence, solution leadership, dan collective intimacy.
Sumber: https://www.slideshare.net/FCBPartners/fcb-partners-webinar-digital-disciplines-with-joe-weinman
Information exellence merupakan konsep dimana pengelolaan data secara masif dan sistemik dapat dilakukan oleh komputer, sehingga penyajian dan pengelolaan data yang bersumber dari manajemen pengetahuan perusahaan dapat digunakan untuk mengambil keputusan dan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan secara sistematik dan berkesinambungan. Solution leadership merupakan konsep dimana produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan perlu didukung dengan keseluruhan karakteristik yang melekat pada produk tersebut, termasuk pelayanan purna jual, moral, citra merk, dll, yang pada prinsipnya adalah memberikan ketenangan dan kebanggaan kekepada pelanggan yang menjadi konsumen tersebut. Collective intimacy merupakan konsep dimana hubungan dengan pelanggan digali lebih jauh, tidak hanya sebatas kepada hubungan pembeli dan penjual, namun kepada perilaku dan kebiasaan pelanggan yang dapat dianalisis untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada pelanggan.
Analisa data yang cepat dan akurat saat ini sangat dimungkinkan dengan perkembangan teknologi informasi, dimana data secara volume, variasi, dan kecepatan dapat dikelola dengan tepat sehingga menghasilkan informasi yang akurat untuk menghasilkan inovasi dan memenangkan persaingan bisnis masa kini.
Penulis : Dr. Martinus Tukiran
Magnatransforma Consulting Group sebagai perusahaan konsultansi bidang manajemen, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Magnatransforma Consulting Group. www.magnatransforma.com / 021. 29022118